Wayang golek merupakan permainan boneka dari kayu yang dipakaikan busana warna-warni agar terlihat menarik. Pagelaran wayang golek dimainkan oleh seorang dalang dan diiringi oleh kesenian musik gamelan. Wayang golek biasanya dipertunjukkan dengan menggunakan bahasa Sunda, karena lahir di tengah masyarakat Sunda, Jawa Barat.
Salah satu jenis cerita wayang yang populer adalah cerita wayang bahasa Jawa. Dalam cerita wayang bahasa Jawa, kita akan menemukan berbagai tokoh legendaris seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Cerita wayang bahasa Jawa sering kali mengandung pesan moral yang bisa dijadikan sebagai pedoman hidup. Ia sedih mengingat gugurnya Abimanyu dalam Perang Bharata Yudha. Petruklah yang menggendong jenazah Abimanyu. Petruk pula yang membakar mayat Abimanyu menuju alam Mokshaya. "Saya ini hanyalah rakyat. Betapa pun hinanya diri saya, hanya saya yang bisa mengantarkan Sang Raja menuju alam kesempurnaannya. Petruk (Jawa: ꦥꦺꦠꦿꦸꦏ꧀) adalah tokoh punakawan dalam pewayangan Jawa, di pihak keturunan/trah Witaradya. Petruk tidak disebutkan dalam kitab Mahabarata dari India. Keberadaan tokoh ini dalam dunia pewayangan merupakan gubahan asli masyarakat Jawa. Di ranah Pasundan (Jawa Barat), tokoh Petruk lebih dikenal dengan nama Dawala atau Udel. Berikut 7 tokoh pewayangan asli Indonesia: 1. Cepot. Pewayangan Sunda identik dengan tokoh ini, perawakan yang unik dengan tubuh bulat-buncit, bibir tebal ditambah gaya bicara yang ceplas-ceplos membuat kemunculan Cepot selalu di tunggu-tunggu pecinta Wayang. Dalam pewayangan Jawa sosok Cepot disamakan dengan Bagong karena karakteristik
\n \n\n cerita wayang petruk dalam bahasa jawa
pada adegan dalam suatu cerita dengan musik . Pengaplikasian ilmu bahasa rupa dalam . Wayang ke dalam Desain Karakter . Prabu Kanthong Bolong yang gagah dan tampan, berubah seketika menjadi Petruk. Berlutut dihadapan Semar. Dan Episode “Petruk Dadi Ratu” pun berakhir. Petruk tersenyum mengingat peristiwa itu. “Ah… hanya Hyang Widi yang perlu tahu apa isi hatiku, selain Dia aku tak perduli”. Kembali dia mengayunkan “pecok”nya membelah kayu bakar. 7pI5t4.
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/122
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/113
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/220
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/146
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/83
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/76
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/126
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/31
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/120
  • cerita wayang petruk dalam bahasa jawa