Menurutsalah satu penelitian, bukan saja lebih banyak porsi dalam 99 nama Allah (al-asmâ' al-husnâ) bagi nama-nama yang termasuk dalam aspek jamâliyyah yang kesemuanya beporos pada cinta, seperti Maha Pengasih (Al-Rahmân), Maha Penyayang (Al-Rahîm)—dua sifat yang menyusun kalimat utama dalam peribadatan Islam, yakni bismil-Lahir-Rahmanir-Rahim—Maha Pencinta (Al-Wadûd), Maha Pemaaf
Oleh Irwanto, Khatib Idul Fitri 2020 di Masjid Nurul Islam Kerinciالله أكبر 3 xالله أكبر 3 xالله أكبر 3 x اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا،وَالْحَمْدُلله كَثِيْرًا،وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَ أَصِيْلاً. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ،صَدَقَ وَعْدَهُ، وَ نَصَرَ عَبْدَهُ، وَ أَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ هُوَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَر ُوَللهِ الْحَمْدُ. اَلْحَمْدُللهِ الًّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ اَحَسَنُ عَمَلاَ، وَ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالتَّقْوَى وَ نَهَانَاعَنِ اتِّبَاعِ الْهَوَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا . صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ Jamaah shalat idul fitri yang rahimakumullah Ramadan berlalu dan kita masih duduk termangu. Apa saja yang telah kita lakukan sebulan yang lalu? Tidakkah kita idamkan agar Ramadan tahun ini berbeda dari Ramadan sebelumnya? Bukankah kita telah berniat agar Ramadan tahun ini tumbuh kembali spirit cinta kita kepada ilahi? Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Ramadan adalah persembahan seorang hamba kepada Sang Khaliq. Ketika Sang Khaliq, dalam sebuah Hadits Qudsi, telah berseru الصِّيَام لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ “Puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya” maka setiap hamba bergetar saat memasuki Ramadan. Getaran jiwa yang terus dijaga dan dipelihara selama bulan suci. Ke manakah getaran itu kini ketika Ramadan telah berakhir? Banyak yang berdebat menjelang datang dan berakhirnya Ramadan bilakah hilal telah terlihat? Namun jarang mereka memahami bahwa hilal juga bisa merupakan metafora sudah siapkah jiwa kita yang penuh kegelapan tercerahkan oleh munculnya hilal di awal Ramadan sebagai cahaya untuk menyucikan diri. Maka, hari demi hari di bulan Ramadan, cahaya hilal perlahan semakin terang benderang hingga puncak purnama di pertengahan Ramadan. Namun, perlahan cahaya bulan mulai meredup di pertengahan kedua, seiring fokus kita yang mulai berubah kita mulai memikirkan baju baru untuk anak-istri; kita mulai menghitung hari kapan Tunjangan Hari Raya THR akan dibayarkan; dan kita mulai sibuk bikin kue lebaran. Kita, telah menomorduakan Ramadan sejak dua minggu lalu. Cahaya bulan semakin meredup, ketika pada sepuluh hari terakhir Ramadan, Allah menyediakan lailatul qadar untuk para kekasih-Nya, dan kita menjalani sepuluh hari terakhir, tak lagi peduli malam ganjil atau genap, tidak takut lagi bahaya Virus corona yang mmengancam jiwa. Kita telusuri tiga-empat hari terakhir Ramadan, kita semakin khusuk mempersiapkan lebaran, ini dapat kita lihat pasar menjadi padat, lalu lintas lambat merayap, banyak rumah berganti cat, baju baru dan makanan mewah juga telah siap. Tapi apalah arti baju baru apabila diri masih enggan melaksanakan yang fardu dan apalah arti makanan mewah apabila diri masih serakah. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Maka, tiba-tiba diri kita telah berada di pengujung Ramadan dan semuanya kembali gelap, persis sebelum hilal Ramadan muncul di atas ufuk. Lalu kita kembali berdebat bilakah hilal Syawal akan terlihat? Seakan kita alpa bahwa hilal Syawal pun kembali menjadi metafora kehidupan kita. Adakah terlihat hilal Syawal di hati kita? Mengapa pula kita bergembira Ramadan berlalu, padahal Nabi Muhammad selalu bersedih saat Ramadan berakhir? Apakah kita bergembira karena selesai sudah segala susah payah kita berpuasa sebulan penuh? Atau apakah kita bergembira Ramadan berakhir karena kita bisa kembali menjadi manusia “normal” yang kembali menerjang apa yang Allah haramkan, dan berebut mencari serpihan tersisa dari apa yang Allah halalkan? Tuhan kami, inikah akhir sebuah Ramadan? Ketika kulihat senyum indah di wajah sanak saudara. Kulihatkan ke kanan dan ke kiri, semua menyambut hari kemenangan. Semua memakai pakaian baru tanda mereka kembali ke fitrah mereka. Tapi mengapa tak kulihat cahaya hilal Syawal di wajah mereka. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Benarkah Ramadan telah menjadi beban kita? Lihatlah bagaimana kita sibuk mengatur segala sesuatunya agar pada saat ramadhan tidak kekurangan, ada yang menabung jauh-jauh hari untuk digunakan pada saat ramadhan, sehingga pada saat ramadhan pengeluaran membengkak, konsumsi rumah tangga semakin meningkat. Apakah ini tujuan dari ramadhan? Ramadan yang seharusnya menjadi bulan penghematan, ramadhan menjadi ajang merasakan kekurangan, dan ramadhan sebagai wadah untuk tidak belanja berlebihan. Mungkin ini sebabnya kita bergembira ketika Ramadan berakhir saat harga barang kembali “normal” dan konsumsi kita kembali masuk dalam rutinitas pengeluaran. Biaya tak terduga menjadi kembali bisa diprediksi. Ya Rabbana, tak layakkah kami bergembira dengan berakhirnya Ramadan? Boleh jadi mereka yang bergembira di bulan Ramadan penuh harap agar amalan ibadah diterima Allah. Bukankah dalam Hadits Qudsi yang lain, Allah juga telah mendeklarasikan أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي “Aku ini sebagaimana persangkaan hamba-Ku saja”. Bergembira di Hari Lebaran adalah tanda kita optimistis dan berbaik sangka bahwa Allah akan menerima ibadah kita. Tak ada yang salah dengan bergembira saat Ramadan berakhir, bukan? Tapi tak ada salahnya pula untuk cemas jangan-jangan ini Ramadan terakhir bagi kita, bagi orang tua kita, bagi pasangan kita, bagi anak kita, dan bagi saudara kita. Masihkah kita bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan? Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibn Mas’ud RA “Sekiranya umatku mengetahui kebajikan-kebajikan yang dikandung bulan Ramadan, niscaya umatku mengharapkan Ramadan terus ada sepanjang tahun’.” HR. Abu Ya’la, ath-Thabrani, dan ad-Dailami. Iya, Rasulullah benar bahwa begitu banyak keutamaan Ramadan. Bukankah para penceramah selama Ramadan tak henti-hentinya mengingatkan kita, bahwa orang-orang berpuasa di bulan suci ini untuk menghidupkan malam-malamnya dengan ibadah. Inilah Ramadan, bulan yang Allah bukakan pintu-pintu surga, Dia tutup pintu-pintu neraka, dan Dia belenggu setan. Bukankah para ustaz dan ustazah telah mengutip sejumlah riwayat bahwa inilah bulan yang awalnya adalah rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Bahkan ada pula yang mengingatkan kita bahwa inilah bulan ketika bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada minyak kesturi. Bahkan begitu dahsyatnya bulan suci ini ketika Allah setiap malamnya membebaskan ratusan ribu orang yang seharusnya masuk neraka. Pendek kata, Ramadan telah Allah jadikan sebagai penghubung antara orang-orang berdosa yang bertaubat dengan Allah Taala. Tapi benarkah wahai jamaah sekalian bahwa setelah kita tahu keutamaan Ramadan, kita menginginkan setiap hari menjadi Ramadan, setiap bulan menjadi Ramadan. Benarkah kita ingin Ramadan sepanjang tahun? Mari jujur pada diri kita. Tuhan, ampuni kami .… Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Allah SWT telah berfirman dalam surat Al’Araf 179 ô‰ss9ur $tRù&usŒ zO¨YygyfÏ9 ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø$ ħRM}$ur öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgsøÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×bsŒuä žw tbqãèuKó¡o„ !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. öt/ öNèd Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$ ÇÊÒÈ Artinya “Dan sesungguhnya Kami jadikan isi neraka jahanam untuk kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah, mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.” Selepas Ramadan, bagaimana dengan hati, mata, dan telinga kita? Apakah semuanya kembali menjadi lepas-bebas seperti yang Allah sindir dalam ayat tadi? Ramadan berlalu, apakah kita kembali menjadi binatang ternak yang tersesat? Semua nafsu hewani yang telah kita ikat dan belenggu di bulan suci Ramadan, apakah akan kita lepas kembali? Jika iya, untuk apa kegembiraan di Hari Raya ini? Tidakkah sepatutnya kita bersedih? Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Jangan sampai setelah ramadhan Kita sering bertakbir dalam ibadah kita. Namun terkadang kita lupakan takbir di luar ibadah kita. Kita besarkan Allah di Masjid namun di luar masjid kita masih sering mengagungkan kekayaan, kekuasaan dan jabatan. Kita masih diperbudak oleh nafsu dengan memaksa orang lain untuk menuruti kemauan kita. Di atas sajadah kita kumandangkan Takbir, namun dikantor, di pasar, di ladang, ditengah-tengah masyarakat kita lupakan Allah SWT. Kita telah mengganti TAKBIR dengan TAKABBUR. Kita salahgunakan jabatan yang seharusnya untuk mengabdi kepada masyarakat. Memakmurkan Negara, melayani rakyat, membela yang lemah, menyantuni dan membantu yang membutuhkan. Kita tutup mata kita. Kita bangga dengan gelar dan jabatan kita. Kita bangga dengan kekayaan yang melimpah ruah. Hadirin rahimakumullah…. Jangan sampai setelah ramadhan kita tidak lagi berpegang pada firman-firman Allah dan Hadits Rasulullah yang mengajarkan kejujuran, keikhlasan, kasih sayang dan amal sholeh. Sebaliknya, dengan setia kita ikuti petunjuk syaitan laknatullah yang mengajarkan kelicikan, kemunafikan dan kekerasan hati. Allah yang selalu kita besarkan dalam shalat dan do’a, telah kita lupakan dalam kehidupan nyata. Banyak dari kita yang khusyuk dalam shalat namun kita khusyuk juga merampas hak orang. Banyak dari kita yang fasih membaca dalil dan ayat ayat Al-Qur’an namun kita juga fasih mengerjakan yang dilarang. Banyak kita tidak putus berpuasa dibulan Ramadhan namun kita tidak putus pula dalam melakukan kedzoliman. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd Hadirin rahimakumullah Semoga di dalam bulan ramadhan Dosa kita kepada Allah diampuni olehnya, tetapi dosa kita kepada sesama manusia belum Allah hapuskan selama kita belum saling memaafkan. Inilah gambaran kaitan antara hablum minallah dan hablum minan nas. Maka selepas salat, kita ulurkan tangan untuk bersalaman karena itu dapat menggugurkan dosa. Begitu pula sehabis sebulan berpuasa, kita bermaaf-maafan dalam rangka menjaga hablum minallah dan hablum minan nas. Memaafkan itu bukan soal kita menyerah dan mengalah. Memaafkan juga bukan soal kita mengaku salah. Memaafkan lebih dari itu kita berakhlak seperti akhlak Allah yang gemar memaafkan. Memaafkan bukan sekadar basa-basi kita memaafkan atas nama Allah di akhir Ramadan agar kelak di akhirat tidak ada saling menuntut di antara kita. Bagaimana dengan mereka yang begitu keji telah menzalimi kita atau telah merampas hak kita atau telah memfitnah kita secara keji? Tugas kita adalah memaafkan perbuatan mereka. Perkara Allah punya perhitungan sendiri terhadap efek dari perbuatan mereka, yakinlah semua ada hisabnya masing-masing. Maafkan dan serahkan kepada Allah. Mungkin ini Ramadan terakhir kita. Mungkin ini Lebaran terakhir kita. Mungkin ini pula permintaan maaf terakhir kita. Minal aidin wal faizin, Mohon maaf lahir batin. Baarokallohuliwalakum fil qur’anilkarim wanafa ani waiyyakum bima fihi minal ayati wazikrilhakim fastagfiruhu innahu huwalgofururrohim. KHUTBAH KEDUA اللهُ اَكْبَرْ 3× اللهُ اَكْبَرْ 4× اللهُ اَكْبَرْ كبيرا وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الله بُكْرَةً وَ أَصْيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَالللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَللهِ اْلحَمْدُ. الحمد الله الذي ا ر سل ر سو له با لهد ى و د ين ا لحق ليظهر ه عل الد ين كله ولو كر ه المشر كون اشهد ا ن لا اله ا لا الله و حده لا شر يك له واشهد ان محمد ا عبد ه و رسو له لا نبي بعده اللهم صلى و سلم على سيد نا محمد و على ا له وا صحابه اجمعين اما بعد فيا ايها ا لحا ضر و ن اتقو الله حق تقته و لا تمو تن الا وانتم مسلمو ن قا ل الله تعا لى ا ن الله و ملىكته يصلو ن على ا لنبى يايها ا لذ ين ا منو ا صلو ا عليه و سلمو ا تسليما اللهم صلى على سيد نا محمد وعلى ال سيد نا محمد كما صليت على سيد نا ا بر ا هيم وعلى ال سيد نا ابرا هيم و با ر ك على ا سيد نا محمد وعلى ال سيد نا محمد كما با ركت على سيد نا ا بر ا هيم وعلى ال سيد نا ابرا هيم فى ا لعا لمين ا نك حميد مجيد ا للهم ا غفر للمسلمين و ا لمسلما ت و ا لمو ء منين وا لمو ء منا ت الا حيا ء منهم وا لا مو ات انك على كل شيءقدير اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِجَهَنَّمَ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ ربنا ظلمنا ا نفسنا و ا ن لم تغفر لنا و تر حمنا لنكو نن من الخا سر ين ربنا لا تز ع قلو بنا بعد از هد ديتنا وهبلنا من لد نك رحمة ا نك ا نت ا لو ها ب ربنا اتنا فى ا لد نيا حسنة و فى ا لا حر ة حسنة و قنا عذ ا ب لنار عبا د الله ا ن الله يا ء مر با لعد ل و الا حسا ن و ا يتا ء ذ ا لقر بى وينهى عن ا لفحشا ء و ا لمنكر ولز كر الله ا كبر Author Mohammad Mohammad is the founder of STC Network which offers Web Services and Online Business Solutions to clients around the globe. Read More →

LebihDalam Tentang Mursyid dan Wasilah (2) Dalam tulisan Lebih Dalam Tentang Mursyid dan Wasilah telah kita uraikan bahwa Guru Mursyid pada hakikatnya adalah nur (cahaya) dan pengertian nur disini adalah "irsyad" petunjuk kepada Allah SWT. Jadi definisi cahaya dalam hal ini adalah akibat balik dari sesuatu. Nur yang dimaksud disini bukan seperti cahaya yang kita lihat dengan panca indera

Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman "Hai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku haramkan perilaku zalim atas diri-Ku dan Aku jadikan di antaramu haram maka janganlah kamu saling menzalimi. Hai hamba-Ku! Kamu semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk maka hendaklah minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku beri petunjuk. Hai hamba-Ku! Kamu semuanya lapar kecuali yang telah Aku beri makan, hendaklah kamu minta makan kepada-Ku, pasti Aku memberi makan padamu. Hai hamba-Ku! Kamu semua telanjang kecuali yang telah Aku beri pakaian, hendaklah kamu minta pakaian kepada-Ku, pasti Aku memberi pakaian padamu. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian lakukan kesalahan siang dan malam dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semua maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampuni kalian. Hai hamba-Ku! Sungguh kalian tidak dapat membinasakan Aku dan kalian tidak dapat memberi manfaat kepada-Ku. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan orang yang terakhir daripadamu, manusia dan jin semuanya, mereka itu berhati takwa seperti paling takwa diantaramu, hal itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikit juga. Hai hamba-Ku! Jika yang pertama dan terakhir daripadamu, manusia dan jin seluruhnya, mereka berhati jahat seperti paling jahat diantaramu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun. Hai hamba-Ku! Jika orang terdahulu dan terakhir diantaramu, manusia dan jin semuanya, mereka berada di bumi yang satu, mereka meminta kepada-Ku maka Aku berikan setiap orang permintaannya, hal itu tidaklah mengurangi apa yang ada pada-Ku, melainkan seperti sebatang jarum dimasukkan ke laut. Hai hamba-Ku! Sungguh itu semua amal perbuatanmu. Aku catat semuanya bagimu sekalian kemudian Kami membalasnya. Maka barangsiapa mendapat kebaikan hendaklah bersyukur kepada Allah dan barangsiapa mendapat selain itu maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri." Hadits Riwayat Muslim no. 117
Hadisqudsi yang menyatakan antara lain bahwa, "Puasa untuk-Ku, dan Aku yang memberinya ganjaran" dipersamakan oleh banyak ulama dengan firman-Nya dalam surat Az-Zumar (39): 10. Salah satu penggalan khutbah Rasulullah menyambut Ramadhan yang menggetarkan itu adalah, "Wahai ummatku, akan datang kepadamu bulan yang mulia, bulan penuh berkah Jakarta - Dalam Islam diketahui terdapat hadits nabi yang dijadikan sumber hukum dan disandarkan kepada perkataan, perbuatan, serta ketetapan Rasulullah SAW. Selain itu, dikenal juga hadits qudsi dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits oleh Syaikh Manna Al-Qaththan, terdiri dari dua kata; hadits dan qudsi. Kata 'hadits' secara bahasa artinya baru. Sementara kata 'qudsi' dinisbahkan kepada 'qudus' artinya suci, maksudnya menunjukkan adanya pengagungan dan pemuliaan, atau penyandaran terhadap Dzat Allah SWT yang Maha Quraish Shihab dalam buku 40 Hadits Qudsi Pilihan, mendefinisikan hadis qudsi adalah ragam khusus dari hadits-hadits yang diriwayatkan dari Nabi SAW dan beliau sandarkan kepada Allah Ta'ala. Terkadang hadits-hadits ini disebut 'al-hadits al-Ilaahiyyah' dan 'al-hadits ar-Rabbaniyyah'. Adapun pengertian hadits qudsi yang dikemukakan Sayyid asy-Syarif al-Jurjani dalam bukunya at-Ta'rifat, yakni "hadits qudsi pada sisi makna bersumber dari Allah SWT, dan segi redaksinya bersumber dari susunan Rasulullah SAW."Dikatakan bahwa Allah Ta'ala mengabarkan sesuatu kepada utusan-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Nabi SAW menyampaikan hal itu dengan bahasa atau kata-kata yang beliau tata hadits qudsi lainnya dari Syaikh al-Mulla bin Muhammad al-Qari, menurutnya "hadits qudsi adalah apa yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW dari Allah SWT, terkadang melalui malaikat Jibril, dan terkadang dengan wahyu, ilham, dan mimpi, dengan menyerahkan kepada beliau untuk menyampaikannya dengan redaksi apa pun yang beliau kehendaki."M. Quraish Shihab dalam bukunya menjelaskan bila hadits nabi sanadnya berakhir kepada Rasulullah SAW, sedangkan hadits qudsi berlanjut sandanya sampai kepada Allah dalam buku Pengantar Studi Ilmu Hadits, hadits qudsi dinisbahkan kepada Allah Ta'ala, dan hadits nabi disandarkan kepada Rasul. Selain itu, hadits qudsi jumlahnya tak sebanyak hadits Hadits Qudsi dengan Al-Qur'anSyaikh Manna Al-Qaththan menyebutkan bahwa Al-Qur'an lafaz dan makna hanya dari Allah SWT. Sementara makna hadits qudsi berasal dari-Nya dan redaksi dari Nabi SAW. Membaca Al-Qur'an termasuk ibadah yang berpahala, sedang hadits qudsi tidak lainnya yaitu Al-Qur'an terbagi menjadi sejumlah surat dan ayat, dijaga serta dipelihara langsung kesuciannya oleh Allah SWT. Adapun hadits qudsi tidak seperti Bahasan Hadits QudsiMasih dari buku 40 Hadits Qudsi Pilihan, kandungan dari hadits qudsi hanya tertentu lantaran jumlahnya pun terbatas. Diketahui hadits qudsi memiliki ciri khas dan uraiannya lebih sesuai dengan firman Allah SWT. Berikut tema utama hadits qudsiMenekankan ketauhidan atau kepercayaan kepada Allah Ta'ala yang satu, dengan membersihkan keyakinan dari bentuk-bentuk syirik, keraguan sembari menerangkan ibadah yang baik dengan penuh keihlasan mengharap ridha-Nya serta kekhusyukan dalam sholat, puasa, zakat, haji, zikir, dan amalan sepenuhnya di jalan Allah SWT. Dengan menerima ketetapan-Nya, mencintai perintah-Nya, menjunjung diri demi ketaatan menghadapi hari akhir dengan apa-apa yang disyariatkan kepada para diri dengan akhlak dan perilaku yang terpuji, serta saling menasihati dalam amar ma'ruf nahi Hadits QudsiMenukil Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan terjemah buku al-Ahaadits al-Qudusiyyah susunan Syaikh Fathi Ghanim, & buku Mutiara Hadits Qudsi terjemahan kitab Fi Shuhbah al-Ahadits al-Qudsiyyah karya Ahmad Abduh Iwadh. Berikut beberapa contoh dari hadits qudsi1. Hadits qudsi mengenai Hamba yang Mengucapkan 'Laa ilaaha illallaah'Abu Ishaq meriwayatkan, dari Al-Aghar Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id Al-Khudri, keduanya menyaksikan bahwa Rasulullah SAW bersabdaإذَا قَالَ الْعَبْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا الله وَاللهُ أَكْبَرُ قَالَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَأَنَا أَكْبَرُ وَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَحْدِي وَإِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ لَا شَرِيكَ لَهُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَلَا شَرِيكَ لِـي وَإِذَا قَالَ لاَ إِلَهَ إِلا اللَّهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا لِـي الْمُلْكُ وَلِي الْحَمْدُ وَإِذَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ قَالَ صَدَقَ عَبْدِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا وَلَا حَوْلَ وَلَا قوة إِلَّا بيArtinya "Apabila seorang hamba mengucapkan 'Tiada Tuhan Selain Allah, Allah Mahabesar', maka Allah akan berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku, dan Aku adalah Allah Mahabesar.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah semata,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku semata.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya,' maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, tiada Tuhan selain Aku dan tiada sekutu bagi-Ku.' Apabila seorang hamba berkata, "Tiada Tuhan selain Allah, bagi-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, maka Allah berkata, 'Hamba-Ku berkata benar, Tiada tuhan selain Aku, bagi-Ku segala kerajaan dan bagi-Ku segala puji.' Apabila seorang hamba berkata, 'Tiada Tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya selain dari Allah', maka Allah berkata, "Tiada Tuhan selain Aku, tiada daya dan kekuatan kecuali dari Aku." Abu Ishaq berkata, "Kemudian Al-Aghar mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak aku pahami." Aku lalu berkata kepada Abu Ja'far, "Apa yang dikatakannya?" Abu Ja'far menjawab, "Barangsiapa yang diberi rezeki dapat mengucapkan kalimat-kalimat tersebut tatkala hendak meninggal dunia, maka dia tidak akan terkena api neraka." HR Ibnu Majah dalam kitab Sunan-nya Bab 'Fadhl La Ilaha Illallah'2. Hadits tentang Kalimat Memuji Allah SWT dan Memohon Ampunan-Nyaحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنِي عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا دَاوُدُ عَنْ عَامِرٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ مِنْ قَوْلِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَاكَ تُكْثِرُ مِنْ قَوْل سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فَقَالَ خبَّرَنِي رَبِّي أَنِّي سَأَرَى عَلَامَةً فِي أُمَّتِي فَإِذَا رَأَيْتُهَا أَكْثَرْتُ مِنْ قَوْلِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فَقَدْ رَأَيْتُهَا { إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا }Artinya "Muhammad bin Al-Mutsanna menceritakan kepadaku, Abdul A'la menceritakan kepadaku, Dawud menceritakan kepada kami, dari Amir, dari Masruq, dari Aisyah bawasanya dia berkata, Rasulullah senantiasa memperbanyak ucapan, "Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya." Aku Aisyah bertanya, "Wahai Rasulullah, aku melihatmu memperbanyak bacaan "Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya." Rasulullah lalu berkata, "Tuhanku mengabarkan kepadaku bahwasanya aku akan melihat tanda pada umatku. Tatkala aku melihat tanda itu, maka aku memperbanyak ucapan Mahasuci Allah dan aku memujinya. Aku meminta ampunan kepada Allah dan aku bertaubat kepada-Nya. Dan aku benar-benar melihat tanda itu "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat." QS An-Nashr 1-3 HR Muslim dari kitab 'Ash-Shalah' pada Bab 'Ma Yuqalu fi Ar-Ruku' wa As-Sujud'3. Hadits tentang Allah SWT Mengampuni Hamba-Nyaمَا مِنْ حَافِظَيْنِ رَفَعَا إِلَى اللهِ مَا حَفِظَا مِنْ لَيْلِ أَوْ نَهَارِ فَيَجِدُ اللَّهُ فِي أَوَّلِ الصَّحِيفَةِ وَفِي آخِرِ الصَّحِيفَةِ خَيْرًا إِلَّا قَالَ اللَّهُ تَعَالَى أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي مَا بَيْنَ طَرَفَيْ الصَّحِيفَةِArtinya "Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia mengatakan bahwasanya Rasulullah bersabda, "Tiada dua malaikat hafizhin yang mencatat melaporkan kepada Allah apa yang dicatat oleh keduanya di malam atau siang hari, tidaklah terdapat di awal buku catatan dan di akhirnya kebaikan melainkan Allah Ta'ala akan mengatakan, 'Saksikanlah oleh kalian semua bahwa sesungguhnya Aku telah mengampuni hamba-Ku atas apa yang ada pada pucuk buku catatan ini." HR Tirmidzi dalam kitab Jami pada Bab Jenazah4. Hadits tentang Larangan Mencela WaktuAl-Humaidi menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Az-Zuhri menceritakan kepada kami, dari Sa'id bin Al-Musayyib, dari Abu Hurairah, dia mengatakan, Rasulullah SAW bersabdaقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُؤْذِينِي ابْنُ آدَمَ يَسُبُّ الدَّهْرَ، وَأَنَا الدَّهْرُ، بيَدِى الْأَمْرُ، أُقَلِّبُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَArtinya "Allah berkata, 'Anak Adam menyakiti-Ku, ia mencaci maki waktu. Dan, Aku-lah Sang Waktu. Di tangan-Ku terletak segala sesuatu. Aku bolak-balikkan malam dan siang." HR Bukhari dalam Kitab Tafsir5. Hadits mengenai Hamba yang Beriman dan Ingkar kepada Allah SWTIsmail menceritakan kepada kami, dia mengatakan, Malik menceritakan kepadaku, dari Shalih bin Kaisan, dari Ubaidillah bin Utbah bin Mas'ud, dari Zaid bin Khalid Al-Juhanni, dia mengatakan, Rasulullah SAW sholat karena kami ketika sholat Subuh di Hudaibiyyah, setelah hujan turun dari langit di malam hari. Setelah selesai melakukan sholat, Nabi SAW lalu menghadap ke arah orang-orang dan beliau berkata, "Apakah kalian tahu apa yang dikatakan oleh Tuhan kalian?" Orang-orang menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih tahu." Rasulullah SAW berkataأصْبَحَ مِنْ عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي كَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِArtinya "Hamba-Ku ada yang menjadi beriman kepada-Ku dan ada yang menjadi ingkar kepada-Ku. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena anugerah dan rahmat dari Allah, maka orang itu adalah orang yang beriman kepada-Ku dan ingkar terhadap bintang-bintang. Adapun orang yang mengatakan, kami mendapat hujan karena bintang ini dan itu, maka orang itu ingkar kepada-Ku dan percaya kepada bintang-bintang." HR Bukhari dalam Kitab Tafsir pada Bab Al-Istisqa'Demikian lima contoh hadits qudsi, beserta pembahasan definisi, juga perbedaannya dengan Al-Qur'an dan hadits nabi. Semoga bermanfaat!Simak Video "Jaga Kearifan Lokal, Masjid Al-Hikmah Dibangun dengan Nuansa Khas Bali" [GambasVideo 20detik] lus/lus IdulFitri yang penuh barakah ini, merupakan hari kemenangan melawan hawa nafsu. hari kita bergembira, Namun, segala kegembiraan ini tidak boleh membuat kita terlena, sibuk mengurusi bungkus luarnya saja dan mengabaikan isi dalamnya. Ketahuilah, baju baru dan makanan enak hanya bungkusnya; tetapi halal, bergizi dan sehat itulah isinya. A. Pengertian hadits qudsi. Hadits qudsi tersusun dari dua kata yaitu hadits dan qudsi. Maka, baiknya kita memahami setiap kata agar kita lebih memahami maknanya. Pengertian hadits menurut ulama hadits adalah ما أضيف إلى النبي صلى الله عليه وسلم من قول، أو فعل، أو تقرير، أو صفة “Segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad ﷺ baik berupa perkataan, perbuatan, persetujuan dan sifat beliau ﷺ. taisir mushtholah hadits hal. 17. Sedangkan kata qudsi قدس berarti suci. Maka, jika kita gabungkan hadits qudsi berarti, hadits yang suci. Sehingga penamaan tersebut menunjukkan keagungan dan kesucian hadits tersebut karena dinisbatkan kepada Dzat yang maha suci, yakni Allah ﷻ. Sedangkan menurut para ulama hadits, hadits qudsi adalah هو ما نقل عن النبي صلى الله عليه وسلم، مع إسناده إياه إلى ربه عز وجل “Kabar yang dinukilkan dari nabi ﷺ, dan beliau ﷺ menyandarkan kabar tersebut kepada Allah ﷻ”. taisir mushtholah hadits hal. 158. B. Contoh hadits qudsi. Hadits qudsi telah dikumpulkan dan ditulis oleh para ulama dalam kitab – kitab hadits. Disini kami akan membawakan beberapa contoh dari hadits qudsi. 1. Hadits Abu Dzar radhiyallahu anhu. عَنْ أَبِـيْ ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَـا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ يَا عِبَادِيْ ! إِنِّـيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَـى نَفْسِيْ ، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَـكُمْ مُحَرَّمًا ؛ فَلاَ تَظَالَـمُوْا. يَا عِبَادِيْ ! كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلاَّ مَنْ هَدَيْتُهُ ؛ فَاسْتَهْدُوْنِـيْ أَهْدِكُمْ. يَا عِبَادِيْ ! كُلُّكُمْ جَائِعٌ إِلاَّ مَنْ أَطْعَمْتُهُ ؛ فَاسْتَطْعِمُوْنِـيْ أُطْعِمْكُمْ. يَا عِبَادِيْ ! كُلُّكُمْ عَارٍ إِلاَّ مَنْ كَسَوْتُهُ ؛ فَاسْتَكْسُوْنِـيْ أَكْسُكُمْ. يَا عِبَادِيْ ! إِنَّكُمْ تُـخْطِئُوْنَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ، وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَـمِيْعًا ؛ فَاسْتَغْفِرُوْنِـيْ أَغْفِرْ لَكُمْ. يَا عِبَادِيْ ! إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوْا ضُرِّيْ فَتَضُرُّوْنِـيْ ، وَلَنْ تَبْلُغُوْا نَفْعِيْ فَتَنْفَعُوْنِـيْ. يَا عِبَادِيْ ! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَـى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ ؛ مَا زَادَ ذَلِكَ فِـيْ مُلْكِيْ شَيْئًا. يَا عِبَادِيْ ! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوْا عَلَـى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ ؛ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِيْ شَيْئًا. يَا عِبَادِيْ ! لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوْا فِـيْ صَعِيْدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُوْنِـيْ فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَـتَهُ ؛ مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِـمَّـا عِنْدِيْ إِلاَّ كَمَـا يَنْقُصُ الْـمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا عِبَادِيْ ! إِنَّـمَـا هِيَ أَعْمَـالُكُمْ أُحْصِيْهَا لَكُمْ ، ثُمَّ أُوَفِّيْكُمْ إِيَّاهَا ، فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا ؛ فَلْيَحْمَدِ اللهَ ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ ؛ فَلاَ يَلُوْمَنَّ إِلاَّ نَفْسَهُ “Dari Abu Dzar al-Ghifâri Radhiyallahu anhu dari Nabi ﷺ bah beliau ﷺ meriwayatkan firman Allah ﷻ “Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi. Wahai hamba-Ku! Setiap kalian merasa lapar kecuali orang yang Aku beri makan, maka mintalah makanan kepada-Ku niscaya Aku beri kalian makan. Wahai hamba-Ku! Setiap kalian telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan berikan pakaian kepada kalian. Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya kalian selalu berbuat salah dosa di waktu malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni seluruh dosa, maka mohon ampunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni dosa kalian. Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan dapat menimpakan bahaya kepada-Ku sehingga kalian dapat membahayakan-Ku dan kalian tidak akan dapat memberi manfaat kepada-Ku sehingga kalian dapat memberi manfaat kepada-Ku. Wahai hamba-Ku! Seandainya orang pertama dan terakhir dari kalian, manusia dan jin dari kalian, hati mereka semuanya seperti orang yang paling bertakwa diantara kalian, maka semuanya itu tidak akan menambah sedikit pun pada kerajaan-Ku. Wahai hamba-Ku! Seandainya orang pertama dan terakhir dari kalian, manusia dan jin dari kalian, semua seperti hati orang yang paling jahat diantara kalian, maka semuanya itu tidak akan mengurangi sedikit pun dari kerajaan-Ku. Wahai hamba-Ku! Seandainya orang pertama dan terakhir dari kalian, manusia dan jin dari kalian semua berada di satu tanah lapang kemudian setiap dari kalian meminta kepada-Ku lalu Aku memberikan permintaannya itu, maka hal itu tidak mengurangi apa yang ada di sisi-Ku kecuali seperti jarum yang mengurangi air laut jika dimasukkan ke dalamnya. Wahai hamba-Ku! Sesungguhnya itu semua adalah amal-amal kalian yang Aku tulis untuk kalian, kemudian Aku menyempurnakannya untuk kalian. Barangsiapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Allah ﷻ, dan barangsiapa mendapatkan selain itu, maka janganlah ia sekali-kali mencela menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” HR. Muslim 2577. 2. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu. قالَ اللَّهُ تَبارَكَ وتَعالَى أنا أغْنَى الشُّرَكاءِ عَنِ الشِّرْكِ، مَن عَمِلَ عَمَلًا أشْرَكَ فيه مَعِي غيرِي، تَرَكْتُهُ وشِرْكَهُ Allah ﷻ berfirman “Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu, maka siapa yang beramal lalu dia persekutukan Aku dengan yang lain dalam amalan tersebut, Aku tinggalkan dia bersama sekutunya.” HR. Muslim 2985. 3. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu. يقولُ اللَّهُ تَعالَى أنا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بي، وأنا معهُ إذا ذَكَرَنِي، فإنْ ذَكَرَنِي في نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي، وإنْ ذَكَرَنِي في مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ في مَلَإٍ خَيْرٍ منهمْ، وإنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ بشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إلَيْهِ ذِراعًا، وإنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِراعًا تَقَرَّبْتُ إلَيْهِ باعًا، وإنْ أتانِي يَمْشِي أتَيْتُهُ هَرْوَلَةً Allah ﷻ berfirman “Aku sesuai dengan prasangka hambaKu terhadapKu, dan Aku selalu bersamanya saat ia mengingatKu, jika ia mengingatKu tatkala sendiri maka Aku akan mengingatnya dalam diriKu, jika ia mengingatku dikeramaian maka Aku mengingatnya di keramaian yang lebih baik daripada itu kumpulan malaikat. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadaNya sehasta, jika ia mendekat kepadaKu sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, jika mendatangiku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya deng berlari.”” HR. Bukhari 7405. BACA JUGA Derajat Hadits Pembukaan Konstantinopel dan Sultan Al Fatih Hadits Palsu Wudhu Dapat Mencegah Corona? Hukum Menyebarkan Hadits yang Tidak Jelas Sumbernya C. Perbedaan hadits qudsi dan al quran Apabila alquran dan hadits qudsi sama – sama disandarkan kepada Allah ﷻ, lalu apa perbedaan diantara keduanya? Para ulama berbeda pendapat dalam hal ini menjadi dua pendapat Pendapat pertama mengatakan alquran adalah kabar yang maknanya datang dari Allah ﷻ, sedangkan lafazhnya berasal dari nabi Muhammad ﷺ. Pendapat kedua mengatakan alquran dan hadits qudsi sama – sama lafazh dan maknanya berasal dari Allah ﷻ, adapun perbedaanya adalah hadits qudsi tidak memiliki keutamaan al – quran, seperti mukjizat, adanya pahala disetiap huruf yang dibaca, tidak boleh disentuh dalam keadaan tidak suci. lihat qawa’idu tahdits hal. 66. Wallahu a’lam, kami pribadi lebih condong kepada pendapat kedua yang mengatakan al-quran dan hadits qudsi lafazh dan maknanya berasal dari Allah ﷻ, hanya saja hadits qudsi tidak memiliki keutamaan yang dimiliki alquran. Alasannya adalah karena rasulullah ﷺ dengan jelas menyandarkan kabar tersebut kepada Allah ﷻ, dengan perkataan “Allah ﷻ berfirman”, yang menunjukkan bahwa memang lafazh tersebut berasal dari Allah ﷻ. Jikalau tidak demikian maka tidak ada faedah dari penyandaran rasulullah ﷺ kepada Allah ﷻ dalam hadits tersebut dan tidak akan ada perbedaan antara hadits qudsi dan hadits nabi ﷺ lainnya. Lihat qawa’idu tahdits hal. 67. Wallahu a’lam. Dijawab dengan ringkas oleh Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله Senin, 24 Shafar 1442 H / 12 Oktober 2020 M Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى Beliau adalah Alumni STDI Imam Syafi’i Jember ilmu hadits, Dewan konsultasi Bimbingan Islam Untuk melihat artikel lengkap dari Ustadz Muhammad Ihsan حفظه الله تعالى klik disini DanAllah Subhanahu wa Ta'ala di dalam hadis qudsi menegaskan: أنا عندَ ظَنِّ عَبدي بِي، إِنْ خَيرًا فَخَيرٌ، وإِنْ شَرًّا فَشَرٌّ " Aku tergantung persangkaan hamba-Ku. Apabila dia bersangka baik kepada-Ku maka akan kuberikan kebaikan kepadanya. Sebaliknya apabila dia bersangka buruk kepada-Ku maka keburukan juga yang aku berikan kepadanya. " Hadits Arbain ke 14 Jiwa Seorang Muslim Terpelihara alqur’anmulia Hadits Tentang Kekayaan Sebenarnya Adalah Kekayaan Jiwa atau Hati Ebook Anak Dari Adz-Dzariyaat, Khawaatiim al-Baqarah, hingga Hadits Nabi saw. tentang Ruhul Qudus - PICTS Website Jiwa yang Muthmainnah – Tadabbur Daily Jiwa-Jiwa Akan Menyatu Dengan Yang Sama Dengannya*** - Yayasan Amal Jariyah Indonesia MENGGAPAI KETENANGAN JIWA AGAR TIDAK GALAU - Taawundakwah Hadits Tentang Kekayaan Sebenarnya Adalah Kekayaan Jiwa atau Hati Ebook Anak Jual Hadits Dan Ilmu Jiwa - Muhammad Utman Najati - PST - Kota Bandung - Mitra Ahmad Tokopedia Jual Hadits dan Ilmu Jiwa - Dr. M. Utsman Najati di Lapak Boekoe Theotraphi Bukalapak Keselamatan Jiwa dalam Hadits Nabi Muhammad SAW Islam NU Online MuslimAfiyah - Kajian Islam dan Kesehatan - Benarkah “Mengobati Orang Sakit Dengan Sedekah”? Hadits " obatilah orang sakit dengan sedekah" haditsnya dhaif, tetapi maknanya benar. Ada hadits lainnya sebagai dalil" Ungkapan PDF KONSEP PENDIDIKAN JIWA NAFS MENURUT AL QUR’AN DAN HADITS Jual Hadits Dan Ilmu Jiwa - Utsman Najati di Lapak Bursa Buku SAE Bukalapak Hadits Arbain 14 Jiwa seorang muslim terpelihara - YouTube Hadits Arbain ke 14 - Hadits Tentang Tidak Halalnya Darah Seorang Muslim - Radio Rodja 756 AM Indonesian Moslem Entrepreneur - 🧭 Serial Hadits Berdagang . 💰 Berkah dari Kejujuran dalam Bisnis . Materi 3 . Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, . دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا لاَ 66 Hadis Pilihan Penggugah Jiwa Menjadi Muslim Unggul Dan Produktif NFH Kajian Kitab Arbain Nawawiyah, Hadits ke-27 Kebaikan dan Ketenangan Jiwa - YouTube Memupuk jiwa qana’ah Jual Produk Jiwa M Utsman Najati Termurah dan Terlengkap September 2021 Bukalapak HADITS KEENAM MENJAGA KESUCIAN JIWA - Rumah Sehat Abu Syahrain Tasdiqul Qur’an - Sahabat TasQ, kebaikan itu selalu menentramkan jiwa, Dari cucu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Al Hasan bin Ali, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, دَعْ مَا يَرِيبُكَ إِلَى مَا Dosa-Dosa Besar Membunuh Jiwa Yang Allah Haramkan - Radio Rodja 756 AM Hadits Delapan Penyakit Jiwa - Suara Muhammadiyah Jual HADITS DAN ILMU JIWA DR MUHAMMAD UTSMAN NAJATI - Kota Bandung - Toko Buku Buana Tokopedia Al-Adab Al-Mufrad - Kedermawanan Jiwa, Hadits 277 - YouTube Hadits Tentang Ghibah de App Berkah Dev Belahan Jiwa - Android Applications — AppAgg Menuju Kesucian Jiwa 014 Manusia Terdiri Dari Roh Dan Tubuh Serta Jiwa – Pancaran Spiritual – al-Qunawi – Hati Senang Islam Dan Jiwa Patriotisme, Keteladanan Salafus Shalih - Tafsir Sufistik Syaikh Abu Abbas Al-Mursyi atas Hadis Tujuh Golongan Jatim TIMES Ensiklopedia Islam – Doa Memohon Kesucian Jiwa Berbagi Informasi Masa Kini Kumpulan Hadits Penyejuk Hati Dan Jiwa Hadits-hadits Pilihan Penyejuk Jiwa 1 Tarbawia Ayat-Ayat Al-Qur’an dan Hadits-Hadist Tentang Persoalan Riba UKK As-Siraaj - Gelisahnya Hati . Ibnu Rajab Al Hambali… Facebook Dalil Zakat Fitrah sebagai Zakat Jiwa & Hikmahnya dalam Islam Pin by Melody🌼 on hadist Lembut, Ketenangan, Orang 10 Kaidah dalam Mensucikan Jiwa Bag. 7 Menjaga Kesucian Jiwa Hadits Tentang Wanita por App Berkah Dev Belahan Jiwa - Android Apps — AppAgg Fatimah Az-Zahra Belahan Jiwa Rasulullah SAW – Ahlulbait Indonesia Jiwa seorang muslim Puasa Membersihkan Jiwa – Ruang Keluarga PDF KESEHATAN JIWA MENURUT PARADIGMA ISLAM KAJIAN BERDASARKAN Al QURAN DAN HADIST. Hadits Arbain 27 – Bertanyalah Kepada Hatimu - Radio Rodja 756 AM Hadits Kata Mutiara Islami Penyejuk Hati Dan Jiwa Kata-kata mutiara, Bijak, Kata-kata Hadits-hadits Pilihan Penyejuk Jiwa 1 Tarbawia Pengertian Jiwa Menurut Al Quran – Catatanku Jual Buku Sahih Shahih Bukhari Muslim Hadist Hadits Yang Diriwayatkan Imam - Kab. Tangerang - Pustaka Jiwa Tokopedia Kisah Seorang Membunuh 100 Jiwa, Tapi Dia Dima’afkan & Masuk Syurga Hadits Kata Mutiara Islami Penyejuk Hati Dan Jiwa - Quotemutiara - Quotemutiara HADIS QUDSI PENGGUGAH JIWA Imam… - Tasawuf Underground Facebook Hakekat roh menurut al qur’an dan al hadits Shopee Indonesia Renungan Hadis Hari Ini Surga Diliputi Perkara Yang Dibenci Jiwa, Neraka Diliputi Perkara Yang Disukai Nafsu - GalaJabar Hadits Bukhari No. 1059 Nabi Shallallahu alaihi wa salam Sangat Menganjurkan Shalat Malam dan Shalat-SahalaT Sunnah Lainnya Namun Tidak Mewajibkannya. Nabi Shallallahu alaihi wa salam Pernah Mengetuk Pintu Rumah Ali dan Hadits Tentang Gangguan Jiwa PDF DOC DALIL SUNNAH TENTANG CINTA ALLAH Padlil Khoiri - APA MAKSUD JIWA SEORANG MUKMIN TERKATUNG-KATUNG 52 Kumpulan Hadist Tentang Kehidupan yang Menenangkan Jiwa, Jadi Penuntun Kehidupan - Ayat-ayat motivasi Kisah-kisah hikmah pembangunan jiwa dalam al-qur’an dan hadits Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Madiun Semua jiwa pasti akan kembali kepada pemilik dan penciptan… Flickr Hadits 14 Terpeliharanya Jiwa Seorang Muslim - Tarbawiyah Jual Hadits dan Ilmu Jiwa di Lapak Toko buku Farid Bukalapak Kumpulan Hadits Tentang Hati Qolbu von App Berkah Dev Belahan Jiwa - Android Apps — AppAgg Tentang Jiwa yang Baik - Bab 142 - Hadits 301-304 - Kitab Al-Adab Al-Mufrad Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, - Radio Rodja 756 AM Surat Asy-Syams ayat 9-10 Beruntungnya Orang yang Menyucikan Jiwa Alquran dan Ketenangan Jiwa SKI At-Tafakkur - [SHOLAT PENGHIBUR JIWA] . ┈┉┅━━━•❖ ﷽❖•━━━┅┉┈ ══════ 🍃[BERKAH]🍃══════ . 📢 Berbagi Kumpulan Tausiyah 📖 Bab Shalat 🔰 Edisi 79 . Hadits tentang sholat yang pertama mengenai sholat adalah penyejuk Tentang Kehidupan Setelah Kematian Beserta Dalil IHI HAKEKAT ROH - Menurut Al-Qur’an dan Al-Hadits 100% Original Shopee Indonesia Imam Muslim, Imam Para Ahli Hadits – Cerita kisah cinta penggugah jiwa tvOneNews Twitter वर “Sobat religiOne, luangkanlah sedikit waktu untuk menyendiri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT karena kesucian jiwa adalah modal utama untuk mendapatkan petunjuk Allah. Selengkapnya klik religiOne … Buku 101 Hadits Tentang Budi Luhur Lazada Indonesia Pengaruh Pendidikan Terhadap Jiwa Keagamaan Hadits Tentang Taqwa Beserta Artinya - Nusagates - Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini Kumpulan Hadits Tentang Hati Qolbu von App Berkah Dev Belahan Jiwa - Android Apps — AppAgg Nasihat Langit Penenteram Jiwa Buku 1 / Akidah Memurnikan Akidah dan Membersihkan Hati Untuk Memperoleh Rahmat Allah by Syaikh ash-Shafuri Erlangga Sudirman on Twitter “hadits shahih ramadhan jiwa baumulut puasa wangi bau misik berbagi ilmu agama galeri… " Hadits-hadits Pilihan Penyejuk Jiwa 1 Tarbawia 16 Kesabaran Hadits Kata Mutiara Islami Penyejuk Hati Dan Jiwa DrumDJ 4 Dalil Dibangkitkannya Manusia Republika Online Aplikasi Syarah Hadits Arbain Imam Nawawi - Ramadan Hakekat Roh Menurut Al - Quran dan Al - Hadits Shopee Indonesia Hadits Tentang Gangguan Jiwa PDF Ensiklopedia Mukjizah Ilmiah Hadits Nabi Hakikat Jiwa manusia 8 Perpustakaan Tenas Effendy Kota Pekanbaru Hadits Tentang Hijrah App Berkah Dev Belahan Jiwa • AlldbX Apps AL-QUR’AN HADITS TENTANG KETERATURAN ALAM DAN JIWA MANUSIA - YouTube Ensiklopedi Hadits auf Twitter “GAYA HIDUP YANG BIKIN JADI RUWET Nabi ﷺ bersabda, “Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan carilah yang baik dalam mencari dunia. Sesungguhnya sebuah jiwa tidak akan mati hingga Jual Produk Al Quran Hadits Buku Agama Termurah dan Terlengkap Agustus 2021 Bukalapak Al-Ma’surat Kubra Doa dan Dzikir Penyejuk Jiwa, Al-Matsurat Doa dan Dzikir Rasulullah Shopee Indonesia Hadits Tentang Wanita por App Berkah Dev Belahan Jiwa - Android Apps — AppAgg Pembunuh 100 Jiwa - Majalah Islam Asy-Syariah MENANAMKAN JIWA PENURUT Riyaadhush Shaalihiin - YouTube Mencari jati diri dan makna kehidupan manusia - ppt download Dalil-dalil Cinta Tanah Air dari Al-Qur’an dan Hadits Islam NU Online Fitrah Jiwa Pemimpin – Esa Puspita Bengkel hati penyejuk jiwa - Pengertian Ulumul Hadist 1. Jelaskan pengetian ulumul hadist, tujuan ulumul hadist ? Pembahasan Ulumul Hadis adalah istilah ilmu hadis di dalam tradisi ulama hadits. Arabnya ulumul Hadits Tentang Senyum Dalam Islam APK download for Android App Berkah Dev Belahan Jiwa Jual Produk Al Quran Hadits Buku Agama Termurah dan Terlengkap Agustus 2021 Bukalapak HaditQudsi adalah hadits yang berisi firman Allah SWT (makna hadits ini adalah dari Allah SWT), sedangkan kalimatnya adalah dengan redaksi Rasulullah ‫.ﷺ‬ Saya berharap terjemah hadits ini dapat memberikan manfaat bagi semua umat Islam, dan tercatat sebagai amal jariyah bagi saya yang kelak dapat saya petik buahnya di hari akhirat. Belum ada komentar. No trackbacks yet. Tinggalkan Balasan Cari Juni 2023 S S R K J S M 1234 567891011 12131415161718 19202122232425 2627282930 Agu Tulisan Teratas9 PERTANYAAN, KRISTEN Tak BISA MENJAWAB ?Istilah Nama, Ikhwan, Akhwat, ukhti, Akhi dan AnaBenarkah Al-Quran Dan Hadits Mengatakan Isa Adalah Tuhan?Aku ini TUAN bukan TUHANSAPA BILANG YESUS HIDUP MEMBUJANG...? YESUS POLIGAMIHadits-Hadits Tentang Isa asKumpulan Hadits PilihanKumpulan Mutiara HikmahKRISTEN MENJIPLAK AJARAN BERHALA MITRAMenjawab Soal Allah Berkuasa Menyesatkan ManusiaKategoriKategori Laman Kajian Dialog Doktrin Trinitas Mereformasi Kristologi Dia Tidak Mati untuk Dosa-Dosaku 9 PERTANYAAN, KRISTEN Tak BISA MENJAWAB ? Meluruskan Riwayat Pernikahan Rasulullah SAW-Aisyah Penggunaan kata “KAMI” Dalam Al-Qur’an CARA AMERIKA MENDAPATKAN BUKTI BAHWA ISLAM ADALAH TERORIS TAFSIR AL-QUR’AN [QS. Al-Baqarah, 2117] Isa Bukanlah Tuhan! Kutipan Menjawab Beberapa Tuduhan Diseputar Kompilasi Qur’an Menjawab Soal Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 1 Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 2 Ustadz Sigit Pranowo, Lc. Bag. 3 Kumpulan Berbagai Pendapat Bag. 1 Pelangi Masalah Islam 2 PELANGI MASALAH ISLAM 3 Forum diskusi KRISTEN MENJIPLAK AJARAN BUDHA KRISTEN MENJIPLAK AJARAN BERHALA MITRA KUMPULAN FAKTA PENDETA KRISTEN TELAH MENG-EDIT ALKITAB BIBLE Aku ini TUAN bukan TUHAN Analisa Doktrin Trinitas Apa yang Alkitab katakan mengenai Allah dan Yesus ? Apakah Bible Firman Tuhan? Apakah Yesus Tuhan?? Bagaimana Trinitas Dijelaskan ? 45 Argumen Allah Bukan Yesus PERJANJIAN BARU JUGA MEMBENARKAN DELAPAN ARGUMEN YANG TAK TERBANTAH MUKJIZAT UMAT KRISTEN SEJATI MENURUT INJIL ISA AS SEBAGAI JURU SELAMAT SAPA BILANG YESUS HIDUP MEMBUJANG…? YESUS POLIGAMI Syahadah Dalam Alkitab BUALAN KRISTEN TENTANG KONTRADIKSI DALAM AL-QUR’AN Kumpulan Hadits Lemah Dan Palsu Volume 3, Buku 43, Nomor 620 Kumpulan Hadits Pilihan Kumpulan Hadits KUMPULAN HADITS QUDSI Kumpulan Mutiara Hikmah Ringkasan Shahih Bukhari Ringkasan Shahih Muslim Para Ulama Ahlul Hadits KENAPA HADIS QUDSI TIDAK DIMASUKKAN DALAM AL-QURAN KITAB TAUHID ETIKA KEHIDUPAN Tanya/Jawab tata cara mandi junub Allah dan Nabi Muhammad salah hitung..? BENARKAH DERAJAT PEREMPUAN MEMBAIK SETELAH DATANGNYA ISLAM? Kenapa Al-Quran Ada Dua? Al-Qur’an yang Asli Ada di Manakah? Cara Membedakan Al-Qur’an yang Asli dengan Al-Qur’an Yang Sudah Diubah Tangan-Tangan Tak Bertanggungjawab? Nasakh al-Quran Nabi Muhammad Buta Huruf Cara Menafsirkan Qur’an Pengelompokan Ayat-Ayat dalam Al-Qur’an Tafsir Al-Anbiya Ayat 7 Tafsir Al-A’raaf 166, Yahudi Dikutuk Jadi Kera Tafsir Al-Isra 60 dan Penghinaan kepada Muawiyah Mengapa Sholat harus menghadap ke Ka’bah? Apakah hukum melakukan onani? 4 Pertanyaan seputaran Ramadhan Mengupas Tiga Dalil Syariat Isa adalah anak Allah? keajaiban keajaiban 2 Langganan Surel Bergabung dengan 207 pelanggan lain Top RatingSponsor Link Pengunjung hits RSS - PosRSS - Komentar Meta Daftar Masuk Feed entri Feed Komentar
ImamBukhori dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadist yang berbunyi: Imam Muslim dalam kitab shohihnya meriwayat hadist Qudsi: Saya katakan kepadanya bahwa baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang menggetarkan sukma." Rasulullah saw bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?" Rasulullah saw kemudian
Keselamatan jiwa atau hifzhun nufus mendapat perhatian Rasulullah SAW. Keselamatan jiwa dari segala bentuk ancaman terhadap keberlangsungan hidup manusia menempati hal-hal primer yang mendapatkan jaminan dari syariat Islam. Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini secara jelas mengingatkan umat Islam untuk memperhatikan keselamatan jiwa dari wabah. Rasulullah SAW mengingatkan agar umatnya tidak bermain-main atau lalai dan abai terhadap keselamatan jiwa dari penyebaran penyakit berbahaya. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ أَنَّ عُمَرَ خَرَجَ إِلَى الشَّامِ فَلَمَّا جَاءَ سَرْغَ بَلَغَهُ أَنَّ الْوَبَاءَ قَدْ وَقَعَ بِالشَّامِ فَأَخْبَرَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأَرْضٍ فَلَا تَقْدَمُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ فَرَجَعَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ مِنْ سَرْغَ Artinya, “Dari Abdullah bin Amir bin Rabiah, Umar bin Khattab RA menempuh perjalanan menuju Syam. Ketika sampai di Sargh, Umar mendapat kabar bahwa wabah sedang menimpa wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada Umar bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi wabah di daerah kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.’ Lalu Umar bin Khattab berbalik arah meninggalkan Sargh,” HR Bukhari dan Muslim. Muhammad At-Thahir bin Asyur 1892-1973 M/1310-1393 H dari mazhab Maliki menaruh perhatian terkait prinsip hifzhun nafs/hifzhun nufus dalam bidang kesehatan. Bin Asyur menunjuk manifestasi prinsip hifzhun nafs/hifzhun nufus pada dimensi preventif kesehatan sebagai upaya penyelamatan jiwa manusia. ومعنى حفظِ النفوسِ حفظُ الأرواحِ من التلَفِ أفرادًا وعمومًا لأن العالمَ مركَّبٌ من أفرادِ الإنسانِ، وفي كلِّ نفسٍ خصائصُها التي بها بعضُ قوامِ العالمِ. وليس المرادُ حفظَها بالقصاصِ كما مثَّل بها الفقهاءُ، بل نجدُ القصاصَ هو أضعفُ أنواعِ حفظِ النفوسِ لأنه تدارُكٌ بعدَ الفواتِ، بل الحفظُ أهمُّه حفظُها عن التلفِ قبلَ وقوعِه مثلَ مقاومةِ الأمراضِ الساريةِ. وقد منعَ عمرُ بنُ الخطابِ الجيشَ من دخولِ الشامِ لأجلِ طاعونِ عَمَواس Artinya, “Makna hifzhun nufus menjaga jiwa adalah menjamin keselamatan nyawa dari kemusnahan baik secara individual maupun kolektif karena dunia ini terdiri atas kumpulan individu. Setiap jiwa memiliki keistimewaan sebagai bagian dari komposisi tegaknya dunia. Hifzhun nafs atau hifzhun nufus yang dimaksud di sini berbeda dengan penerapan qishash yang sering dicontohkan para fuqaha. Menurut kami, penerapan qishah adalah jenis terendah manifestasi konsep hifzhun nafs karena penindakan qishash dilakukan setelah nyawa melayang. Konsep hifzhun nafs yang paling urgen adalah upaya penjaminan keselamatan jiwa dari ancaman kepunahan, seperti melawan penyakit menular atau epidemi. Sayyidina Umar pernah menahan pasukan untuk masuk ke negeri Syam karena Thaun Amawas,” Lihat Thahir bin Asyur, Maqashidus Syariah Al-Islamiyyah, [Kairo-Tunis, Darus Salam-Daru Suhnun 2014 M/1435 H], halaman 89. Hadits riwayat Imam Muslim berikut ini juga menunjukkan perhatian Rasulullah pada aspek kesehatan dan keselamatan jiwa manusia. Rasulullah SAW membatalkan puasa Ramadhan-nya di hadapan para sahabat ketika bahaya kesehatan mengancam keselamatan mereka bila terus memaksakan ibadah puasa. Puasa Ramadhan merupakan ibadah wajib. Tetapi keselamatan jiwa menjadi prioritas yang diambil Rasulullah SAW. Oleh karenanya, Rasulullah SAW mengecam sebagian sahabat yang memaksakan diri dalam menjalankan ibadah di tengah kondisi yang membahayakan keselamatan jiwa mereka. عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَامَ الْفَتْحِ إِلَى مَكَّةَ فِي رَمَضَانَ فَصَامَ حَتَّى بَلَغَ كُرَاعَ الْغَمِيمِ فَصَامَ النَّاسُ ثُمَّ دَعَا بِقَدَحٍ مِنْ مَاءٍ فَرَفَعَهُ حَتَّى نَظَرَ النَّاسُ إِلَيْهِ ثُمَّ شَرِبَ فَقِيلَ لَهُ بَعْدَ ذَلِكَ إِنَّ بَعْضَ النَّاسِ قَدْ صَامَ فَقَالَ أُولَئِكَ الْعُصَاةُ أُولَئِكَ الْعُصَاةُ Artinya, “Dari sahabat Jabir bin Abdillah RA, Rasulullah SAW keluar pada tahun Fathu Makkah 630 M/8 H menuju Makkah pada bulan Ramadhan. Rasulullah masih berpuasa. Tiba di Kira Al-Ghamim, orang-orang juga masih berpuasa. Rasulullah kemudian meminta segelas air karena kondisi fisik menurun lalu mengangkatnya tinggi-tinggi sehingga orang banyak melihat gelas yang dipegangnya. Ia kemudian meminumnya. Setelah itu Rasul dikabarkan bahwa sebagian orang memaksakan diri berpuasa. Rasul mengatakan, Mereka orang yang bermaksiat. Mereka orang yang bermaksiat,’” HR Muslim. Solusi Fiqih Ibadah di Masa Pandemi Ibadah di masjid untuk sementara dapat dikerjakan di rumah demi keamanan. Shalat, tadarus Al-Qur’an, atau zikir dapat dilakukan di rumah untuk menghindari kerumunan di masjid. Tentu hal ini menjadi alternatif atau solusi agar ibadah tetap dapat berjalan. Pilihan atau alternatif ini bukan hal baru. Hal ini pernah dianjurkan oleh sahabat Ibnu Abbas terkait mereka yang tidak memungkinkan hadir di masjid karena uzur tertentu. Awalnya ide ini dipertanyakan oleh sebagian sahabat karena tidak umum. Ibnu Abbas menjawab bahwa hal ini pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, hamba Allah yang lebih baik darinya dan hamba-Nya yang terbaik. عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ لِمُؤَذِّنِهِ فِي يَوْمٍ مَطِيرٍ إِذَا قُلْتَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَلَا تَقُلْ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ قُلْ صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ قَالَ فَكَأَنَّ النَّاسَ اسْتَنْكَرُوا ذَاكَ فَقَالَ أَتَعْجَبُونَ مِنْ ذَا قَدْ فَعَلَ ذَا مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنِّي إِنَّ الْجُمُعَةَ عَزْمَةٌ وَإِنِّي كَرِهْتُ أَنْ أُحْرِجَكُمْ فَتَمْشُوا فِي الطِّينِ وَالدَّحْضِ Artinya, “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata kepada muazinnya pada hari hujan, Bila kau sudah membaca Asyhadu an lā ilāha illallāhu, asyhadu anna muhammadan rasūlullāh,’ jangan kau teruskan dengan seruan hayya alas shalāh,’ tetapi serulah shallū fi buyūtikum.’’ Orang-orang seolah mengingkari perintah Ibnu Abbas RA. Ia lalu mengatakan, Apakah kalian heran dengan masalah ini? Padahal ini telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW orang yang lebih baik dariku. Sungguh Jumat itu wajib. tetapi aku tidak suka menyulitkanmu sehingga kamu berjalan di tanah dan licin.’” HR Muslim. Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa hujan, kesehatan, keselamatan jiwa, atau faktor lainnya merupakan uzur syar’i yang membolehkan umat Islam beribadah di rumah. Tetapi selagi tidak ada uzur, tentu ibadah di masjid lebih utama dan sangat dianjurkan. Imam Nawawi membagu uzur aam uzur kolektif seperti hujan, medan jalan yang menyulitkan, pandemi, ancaman hewan buas atau perampok, dan uzur khas uzur individu seperti sakit dan lain sebagainya. هذا الحديث دليل على تخفيف أمر الجماعة في المطر ونحوه من الاعذار وأنها متأكدة إذا لم يكن عذر Artinya, “Hadits ini menjadi dalil atas keringanan perintah shaat berjamaah di kala hujan atau uzur lainnya. Sedangkan shalat berjamaah itu sunnah muakkad bila tidak terdapat uzur,” Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits 2001 M/1422 H], juz III, halaman 224. Pandangan ini diperkuat dengan gagasan Nuruddin Mukhtar Al-Khadimi 1963 M-... yang memakai pendekatan sosiologis Ibnu Khaldun 1332-1406 M agar warga negara saling membantu untuk memenuhi hajat mereka termasuk dalam bidang kesehatan. وضرورة الدفاع عن النفس وحمايتها من الأخطار التي تهدد حياة الانسان وتنذر بإبطال النوع البشري من أساسه Artinya, “Kebutuhan dasar primer penyelamatan dan perlindungan jiwa dari bahaya yang mengancam kehidupan manusia dan mengingatkan bahaya kepunahan jenis manusia sama sekali,” Nuruddin Mukhtar Al-Khadimi, Fiqhut Tahadhdhur-Ru’yah Maqashidiyyah, [Kairo, Darus Salam 2014 M/1435 H], halaman 50. Wallahu a’lam. Alhafiz Kurniawan
HASBCv.
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/198
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/314
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/198
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/232
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/189
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/202
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/318
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/297
  • 5rx6qfqpdb.pages.dev/293
  • hadits qudsi yang menggetarkan jiwa